Pengetahuan masyarakat tentang kondisi disabilitas intelektual masih terbilang rendah. Para penyandang disabilitas tersebut kerap mendapatkan stigma negatif dan dikucilkan dari pergaulan. Padahal, kondisi disabilitas intelektual bukanlah aib yang membuat penyandangnya harus dijauhi. Wawasan masyarakat tentang jenis disabilitas ini harus ditingkatkan agar para penyandangnya bisa memperoleh hak-hak hidup secara normal.
Tahukah kamu kalau kondisi disabilitas intelektual dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori? Yuk, simak ulasan informasi selengkapnya berikut ini!
● Standar IG 52-79
● Perkembangan fungsi fisik yang terlambat (tinggi dan berat badan tak sesuai usia).
● Mengalami gangguan kecepatan dan koordinasi.
● Sulit konsentrasi
● Masih bisa mengurus diri sendiri dan mengatur keuangan bila memperoleh bimbingan.
● Standar IQ 36-51
● Masih dapat dilatih membaca dan menulis.
● Dapat berlatih keterampilan sederhana serta bergaul dengan lingkungannya.
● Bisa mengurus diri sendiri jika mendapatkan pendampingan intensif.
● Kurang mampu mengingat, mempelajari keterampilan bahasa, dan mengembangkan kreativitas.
● Kurang mampu mengontrol nafsu, meliputi hasrat seksual dan nafsu makan.
● Standar IQ 20-35
● Tidak mampu mengurus diri sendiri dan bersosialisasi dengan baik.
● Sangat membutuhkan orang lain untuk beraktivitas dan mengurus diri sendiri.
Kondisi disabilitas intelektual ini membuat penyandangnya kesulitan memenuhi tuntutan akademik serta keterampilan komunikasi dan sosial. Ciri-ciri kebutuhan khusus tersebut akan mulai tampak sejak memasuki usia sekolah.
Perkembangan kemampuan komunikasi dan sosial penyandang disabilitas ini mengalami hambatan setelah melewati usia anak-anak. Namun, penyandang disabilitas intelektual sedang bisa dilatih dan diawasi secara intensif agar dapat bekerja dan merawat diri sendiri.
Kemampuan komunikasi dan sosial penyandang disabilitas intelektual berat tidak berkembang sejak masih anak-anak. Kondisi tersebut membuat para penyandangnya butuh perlindungan dan perawatan intensif dari orang-orang terdekat.
Berdasarkan sudut pandang medis, ada beberapa kelompok kondisi disabilitas intelektual, yaitu:
Para penyandangnya memiliki ciri fisik unik berupa kepala kecil atau besar, mata sipit, hidung pesek, bibir tebal cenderung terbuka, tubuh gemuk, serta sendi-sendi tulang pendek.
Kondisi disabilitas dengan ciri fisik berupa penampilan tubuh yang lebih kecil dan pendek dibandingkan orang normal.
Penyandang disabilitas intelektual ini memiliki ukuran kepala lebih kecil daripada ukuran normal.
Penyandang disabilitas intelektual ini memiliki ukuran kepala lebih besar daripada ukuran normal.
Penyandang disabilitas intelektual ini memiliki bentuk kepala gepeng.
Selain beberapa kondisi khusus tersebut, penyandang disabilitas intelektual juga bisa saja tidak memiliki ciri fisik menonjol (biasanya terjadi pada penyandang disabilitas intelektual ringan).
Kondisi disabilitas intelektual sebenarnya bukan halangan bagi setiap penyandangnya untuk melakukan perubahan. Para penyandang disabilitas intelektual harus terus bergerak agar bisa lebih mandiri dan mendapatkan hak-hak yang sama dengan orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan penyandang disabilitas intelektual di era modern ini adalah memanfaatkan aplikasi mobile untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Kini, aplikasi Gerak By Rexona hadir untuk memotivasi penyandang disabilitas intelektual untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan lingkungannya.
● Gerak Explore: asisten mobilitas dengan fungsi voice command yang terintegrasi dengan layanan transportasi online.
● Gerak Counts: berfungsi menghitung setiap langkah kaki dalam aplikasi.
● Gerak Action: mengonversi setiap langkah kaki yang dihitung dalam aplikasi menjadi donasi yang akan diberikan langsung bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan.
Yuk, memulai hal-hal sederhana yang bermanfaat dengan mengunduh aplikasi Greak By Rexona dan berinisiatif melakukan #GerakTakTerbatas.