Mengenal Sistem Gerak Pada Tubuh
Manusia bisa bergerak sesuai yang dikehendaki karena adanya sistem gerak pada tubuh. Proses gerak tubuh tidak sesederhana kelihatannya. Pasalnya, agar kamu bisa menggerakan tubuh sesuai kehendak, diperlukan kerjasama dari berbagai organ yang termasuk dalam alat gerak pada manusia. Selain itu, organ tersebut dapat memberikan stabilitas sekaligus membentuk postur dan menahan berat tubuh.
Sistem gerak pada tubuh manusia disebut juga sebagai sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, sendi, rangka, dan organ lain seperti tulang rawan dan ligamen. Organ-organ yang menjadi pendukung gerak tubuh manusia akan bekerja sama sesuai fungsinya. Itulah mengapa organ-organ tersebut merupakan bagian penting dalam sistem gerak pada tubuh manusia.
Bagian Penting dalam Gerak Manusia
Sistem gerak yang saling bersinergi memungkinkan tubuh kamu untuk bergerak. Sistem pergerakan ini juga yang akan mengendalikan tubuh agar tidak bergerak secara berlebihan. Nah, untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai alat gerak tubuh manusia, yuk simak penjelasan di bawah ini!
● Rangka
Rangka terdiri dari tulang-tulang yang saling terhubung untuk membentuk postur tubuh. Rangka terbentuk karena adanya kandungan kalsium berupa garam. Kalsium ini dapat melekatkan tulang-tulang karena dibantu oleh kolagen.
Sistem gerak tubuh ini termasuk alat gerak pasif yang mana memerlukan organ otot untuk bisa berfungsi dan bergerak. Selain membentuk postur tubuh, rangka juga bertugas untuk;
- Menopang tubuh supaya dapat berdiri tegak
- Tempat produksi sel darah putih dan merah
- Melindungi organ-organ bagian dalam
- Tempat melekatnya otot
- Menyimpan kalsium
Bila dilihat dari bentuknya, rangka terdiri dari tiga bagian; rangka tengkorak, rangka badan, dan rangka alat gerak yang berupa tangan dan kaki. Sedangkan tulang pembentuk rangka terdiri dari empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak beraturan. Tulang-tulang ini dibagi lagi berdasarkan lapisan strukturnya, seperti:
- Membran tulang Periosteum
- Tulang spons
- Tulang kompak
- Tulang rongga sum-sum
- Tulang rawan (kartilago)
Secara keseluruhan tubuh manusia setidaknya memiliki 206 tulang yang tersusun dan membentuk rangka sebagai salah satu sistem gerak pada tubuh manusia. Tulang sendiri dapat memperbarui diri setiap 10 tahun sekali. Namun, setiap tahunnya, setidaknya 20% dari jumlah tulang dalam tubuh berganti dengan tulang baru.
● Otot
Terdapat tiga jenis otot dalam tubuh manusia, namun hanya dua yang termasuk dalam sistem gerak pada tubuh. Di antaranya:
1. Otot Halus
Pergerakan yang dilakukan oleh jenis otot ini terjadi secara otomatis. Artinya, pergerakan otot halus tidak bisa kamu kontrol sesuai keinginan. Otot halus bergerak sesuai kebutuhan dan mengikuti sinyal dari otak. Contoh pergerakan yang dihasilkan oleh otot halus adalah otot nadi dan otot-otot pada pencernaan seperti usus halus dan lambung.
2. Otot Skeletal
Berbeda dari otot halus, otot skeletal dapat bergerak secara sadar sehingga tubuh kamu dapat bergerak secara bebas menggunakan otot ini. Otot skeletal melekat pada sekitar sendi dan tulang. Meskipun sama seperti otot halus yang pergerakannya diatur oleh otak, otot skeletal dapat bergerak sesuai keinginan kamu. Contoh otot ini seperti otot paha, otot lengan, otot besi, dan otot perut.
Otot sendiri termasuk dalam sistem gerak aktif yang dapat membantu tulang untuk terus bergerak. Jadi, ingat ya, gerak tubuh yang kamu hasilkan merupakan proses dari kontraksi dan relaksasi otot!
● Sendi
Sendi merupakan tempat pertemuan dua tulang atau disebut juga penghubung antartulang. Misalnya sendi rahang yang merupakan pertemuan antara tulang rahang bawah dan tulang rahang atas. Umumnya cara kerja sendi mirip engsel yang memungkinkan adanya pergerakan antara kedua tulang. Maka dari itu, sendi menjadi bagian penting dalam sistem gerak pada tubuh manusia.
Dalam sistem gerak tubuh, sendi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Sendi Fibrosa
Disebut juga sebagai sendi tidak bergerak atau mati, sendi fibrosa terletak di tengkorak kepala. Tulang tengkorak terdiri dari lempengan tulang pipih yang sedikit bergerak ketika bayi dilahirkan. Namun, proses pergerakan ini berhenti saat lempengan-lempengan tulang itu berhenti tumbuh dan menyatu secara sempurna.
2. Sendi Cartilaginous
Jenis sendi dalam sistem gerak tubuh ini disebut juga sebagai sendi yang dapat bergerak sebagian. Tulang-tulang dalam sendi cartilaginous dihubungkan oleh tulang rawan dan mampu bergerak mengikuti tulang yang berada di bawah atau di atasnya. Contoh sendi ini adalah sendi di tulang belakang.
3. Sendi Sinovial
Berbeda dari jenis sendi lainnya, sendi sinovial dapat bergerak dengan bebas ke atas, ke bawah, atau memutar. Persendian ini sering juga disebut sendi peluru. Sendi sinovial dapat bergerak bebas karena dibantu oleh cairan sinovial yang berada di antara tulang-tulang pembentuk sendi tersebut.
Cairan ini juga berfungsi sebagai pelumas sehingga tulang pun akan semakin mudah bergerak. Contoh dari bagian sendi sinovial adalah sendi bahu, pinggul, pergelangan kaki, dan lutut.
- Sendi sinovial sendiri terbagi menjadi tiga jenis. Di antaranya:
- Sendi putar yang bisa bergerak ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah seperti kepala
- Sendi engsel yang hanya bisa bergerak satu arah saja seperti pada siku dan lutut
- Sendi ball and socket yang bisa bergerak secara bebas. Dalam sendi ini, ujung satu tulang terletak di cekungan tulang lain contohnya sendi yang terdapat di bahu dan pinggul.
Seperti halnya rangka dan otot, sendi juga memiliki peranan penting dalam sistem gerak tubuh manusia. Tanpa adanya sendi, tubuh kamu tidak bisa bergerak bebas.
Sistem Gerak Aktif dan Pasif
Tubuh kamu bisa bergerak tidak lepas dari peranan sistem gerak aktif dan pasif. Sebenarnya apa sih kedua sistem pergerakan dalam tubuh ini?
1. Sistem Gerak Aktif
Terdiri dari otot rangka atau otot lurik yang bekerja berdasarkan kesadaran. Otot dianggap sebagai sistem gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga menyebabkan pergerakan pada rangka. Otot sendiri memiliki sifat elastis, artinya alat gerak tubuh ini dapat berelaksasi atau kembali ke bentuk semula setelah mengalami kontraksi. Kontraksi otot terjadi karena beberapa kondisi, yaitu:
- Kontraksi isometrik; terjadi saat tubuh kamu menegang dan mempertahankan posisi tubuh tanpa adanya pemendekan atau pemanjangan saat melakukan gerakan tertentu. Contoh gerakan yang menyebabkan kontraksi ini adalah plank.
- Kontraksi isotonik; terbagi menjadi dua yaitu kontraksi isotonik eksentrik dan kontraksi isotonik konsentrik. Kontraksi isotonik eksentrik terjadi ketika otot bergerak memanjang sehingga menghasilkan tenaga. Sedangkan kontraksi isotonik konsentrik adalah pergerakan otot yang memendek sehingga menghasilkan tenaga.
2. Sistem Gerak Pasif
Artinya alat gerak tubuh yang termasuk dalam kelompok sistem pergerakan ini tidak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan organ gerak lain. Contohnya seperti tulang yang memerlukan bantuan otot untuk bisa bergerak. Tulang-tulang tersebut menyusun rangka yang terhubung karena adanya persendian.
Sudah tahu kan kalau persendian itu terbagi menjadi persendian yang bisa bergerak (sendi sinovial), sendi yang bergerak sebagian (sendi cartilaginous), dan sendi yang tidak bisa bergerak (fibrosa)? Nah, persendian ini jugalah yang berperan untuk menggerakan sistem gerak pasif pada tubuh manusia!
Pentingnya Menjaga Sistem Gerak Manusia
Menjaga kesehatan sistem gerak pada tubuh sangatlah penting. Bila tidak dijaga, kamu akan berisiko terkena berbagai gangguan atau kelainan yang sering menimpa sistem pergerakan tubuh. Beberapa gangguan kesehatan tersebut di antaranya;
- Osteoporosis; terjadi akibat tubuh kekurangan kalsium dan mineral yang dibutuhkan oleh tulang. Akibatnya tulang pun menjadi rapuh atau mudah patah.
- Riketsia; gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin D sehingga tubuh kesulitan menyerap kalsium dan fosfor untuk proses pengerasan tulang. Masalah riketsia menyebabkan tulang kaki bengkok.
- Fraktura (patah tulang); masalah ini bisa disebabkan oleh benturan keras saat kecelakaan, terjatuh dari ketinggian, dll. Dilihat dari kondisi tulang yang patah, fraktura dibedakan menjadi spiral, miring, dan kominutif (terpecah menjadi bagian kecil).
- Kifosis; kelainan yang menyebabkan tulang belakang melengkung berlebihan di bagian dada ke belakang. Masalah ini menyebabkan tubuh kamu membungkuk. Kifosis dipicu juga oleh posisi duduk yang salah atau penyakit seperti riketsia dan TBC.
- Skoliosis; melengkungnya tulang belakang kearah samping karena polio atau posisi duduk yang salah.
Itulah beberapa masalah yang diakibatkan kurangnya menjaga sistem gerak pada tubuh manusia. Jadi pastikan kamu selalu menjaga kesehatan organ gerak tubuh agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan di atas. Caranya?
Cara Menjaga Sistem Gerak Manusia
Mengingat pentingnya menjaga kesehatan sistem gerak tubuh manusia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) memberikan kiat-kiat yang bisa kamu praktikan. Gak sulit kok, kamu hanya perlu melakukan hal berikut:
1. Hindari Sikap Tubuh yang Salah
Beberapa masalah kesehatan pada sistem gerak tubuh diakibatkan oleh sikap tubuh yang salah. Untuk mengatasinya, pastikan kamu memperhatikan posisi tubuh saat duduk, tidur, dsb. Jika duduk, posisikan tulang belakang dalam keadaan tegak atau tidak membungkuk. Saat tidur, sebaiknya gunakan alas yang padat dan datar agar posisi tulang belakang tetap lurus ketika berbaring.
2. Rajin Berjemur di Bawah Sinar Matahari
Sinar matahari mengandung vitamin D yang bisa diserap oleh tubuh. Jenis vitamin ini juga membantu tulang untuk menyerap kalsium lebih optimal. Namun, pastikan kamu tahu kapan waktu memanfaatkan sinar matahari tersebut karena tidak semuanya baik untuk kesehatan. Untuk mendapatkan vitamin D, disarankan untuk berjemur di bawah terik matahari pagi dan tidak lebih dari 15 menit saja.
3. Penuhi Asupan Kalsium dan Vitamin D
Selain dari sinar matahari pagi, kalsium dan vitamin D bisa kamu dapatkan dari makanan. Di antaranya telur, udang, ikan berlemak, olahan kedelai, minyak ikan, dan hati sapi, susu, kacang almond, brokoli, dan kangkung.
4. Aktivitas Fisik yang Cukup
Melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya bermanfaat bagi kesehatan secara menyeluruh, termasuk untuk sistem gerak tubuh. Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin juga dapat mendorong pembentukan tulang dan menjadikannya lebih kuat sehingga memperlambat proses kerapuhan tulang. Ada banyak pilihan aktivitas fisik yang kamu lakukan seperti jogging, naik turun tangga, jalan kaki, bersepeda, atau kardio.
Jangan malas melakukan aktivitas fisik, apalagi karena alasan takut berkeringat dan bau badan. Kamu gak perlu khawatir masalah keringat berlebih dan bau badan karena ada Rexona yang setia setiap saat menemanimu dalam beraktivitas setiap hari.
Kamu bisa gunakan Rexona Sport Defense Roll OnOpens in a new window untuk pria atau Rexona Free Spirit Roll OnOpens in a new window untuk wanita. Keduanya dilengkapi dengan teknologi MotionSense, yaitu butiran-butiran mikro yang menempel di kulit yang pecah karena gerakan dan akan melepaskan wangi segar di saat kamu membutuhkannya.
Perlindungan yang diberikan dari keringat dan bau badan pun tahan lama, hingga 48 jam. Dijamin kamu bisa melakukan segala aktivitas dan olahraga untuk tubuh yang sehat dengan semangat dan kesegaran yang maksimal.
Untuk itu, jaga sistem gerak tubuhmu tetap sehat dan kuat dengan nutrisi dan olahraga yang cukup secara rutin!